Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi
dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat
berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk
mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat
sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
Ada banyak sekali komponen yang dibutuhkan.Namun kita hanya akan membahas mengenai:
- Resistor
- Kapasitor
- Dioda
- Transistor
1] Resistor
a. Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen
dasar elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke
rangkaian.Selain itu,resistor juga berfungsi untuk mengatur komponen
aktif.Pada resistor,arus AC tidak bisa masuk,sedangkan arus DC bisa.
Resistor disebut juga
komponen pasif.Komponen pasif adalah komponen yang mengambil energi dari
sumber dan akan mengubahnya ke bentuk lain atau menyimpannya dalam
medan listrik / medan magnet.Contoh komponen pasif lainnya adalah kapasitor dan induktor.
Resistor atau hambatan r diukur dalam satuan Ohm ( disimbolkan dengan “ Ω “ ).Bila dihubungkan dengan tegangan v ( satuannya Volt ) dan kuat arus I ( satuannya Ampere ) mempunyai rumus sebagai berikut :
V = I . R
R = V / I
b. Mengukur Nilai Resistor
Ada dua cara untuk mengukur nilai resistor yaitu :
Menggunakan Aturan Kode Warna
Aturannya disebut juga aturan Cincin Newton.Sesuai nama penemunya yaitu Issac Newton.
Aturan ini akan dijabarkan melalui table berikut:
Nama Cincin
|
Cincin I
|
Cincin II
|
Cincin III
|
Cincin IV
|
Cincin IV
|
Angka ke-I
|
Angka ke-II
|
Angka ke-III
|
Pengali
|
Toleransi
|
|
Hitam
|
0
|
0
|
0
|
x 100
|
|
Coklat
|
1
|
1
|
1
|
x 101
|
+ 1 %
|
Merah
|
2
|
2
|
2
|
x 102
|
+ 2 %
|
Jingga
|
3
|
3
|
3
|
x 103
|
|
Kuning
|
4
|
4
|
4
|
x 104
|
|
Hijau
|
5
|
5
|
5
|
x 105
|
|
Biru
|
6
|
6
|
6
|
x 106
|
|
Ungu
|
7
|
7
|
7
|
x 107
|
|
Abu – Abu
|
8
|
8
|
8
|
x 108
|
|
Putih
|
9
|
9
|
9
|
x 109
|
|
Emas
|
|
|
|
x 10 -1
|
+ 5 %
|
Perak
|
|
|
|
x 10 -2
|
+ 10 %
|
Tanpa Warna
|
|
|
|
|
+ 20 %
|
Pada umumnya resistor berdasarkan cincin warna terbagi 2:
1. Resistor dengan 4 cincin
2. Resistor dengan 5 cincin
Ada
aturan khususnya.Sesuai dengan tabel diatas,cincin I dan cincin II tetap
dibaca sebagai mana mestinya.Namun Untuk cincin ke-III kita gunakan
sebagai pengali dan cincin ke-IV sebagai toleransi.
Pembacaanya sesuai dengan tabel.
Contoh : “Tentukan nilai resistor dengan warna Merah Ungu Biru Emas
Penyelesaian :
Merah
|
Ungu
|
Biru
|
Emas
|
Hasil
|
2
|
7
|
x 106
|
+ 5 %
|
|
Mengukur Nilai Resistor dengan menggunakan alat pengukur
Pada laporan ini alat ukur yang akan digunakan adalah Multimeter atau Avometer
( Ampere,Volt,Ohm meter ).
Cara menggunakannya adalah :
Pastikan
sakelar multimeter / avometer berada pada posisi Ohm ( Ω ).Ingat !
kabel merah di multimeter merupakan kutub positif.Sedangkan kabel hitam
merupakan kutub negatif.Pastikan kalibrasi multimeter sudah tepat yaitu
tepat di angka nol.Hubungkan kedua ujung resistor masing-masing ke satu
kabel multimeter.Bacalah nilai yang ditunjukkan multimeter.
c. Hukum Ohm
Menurut hukum Ohm,ada tiga bentuk hubungan yang bisa terjadi pada resistor,yaitu:
- Hubungan Seri
- Hubungan Paralel
- Hubungan Campuran
- Hubungan Seri
Hubungan
seri adalah hubungan beberapa resistor secara seri atau
berderet.Tegangan yang dimiliki masing-masing berbeda-beda tergantung
resistornya.
Pemasangan resistor secara seri mempunyai rumus:
Rt = R1 + R2 + R3 + ……..+ R
2. Hubungan Paralel
Hubungan
paralel adalah hubungan beberapa resistor secara paralel.Tegangan yang
dimiliki masing-masing resistor adalah sama namun arusnya berbeda
tergantung resistornya.
Pemasangan resistor secara paralel mempunyai rumus :
1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ……..+ 1/Rn atau
Rt = R1 x R2 x R3 x ……..x Rn
R1 + R2 + R3 + ……..+Rn
3. Hubungan Campuran ( hubungan seri-paralel )
Hubungan
campuran adalah hubungan beberapa buah resistor yang mempunyai
rangkaian seri dan paralel.Cara menghitungnya yaitu dengan menggabungkan
rumus hubungan seri dan hubungan paralel.
2] Kapasitor
Kapasitor adalah komponen rangkaian yang berfungsi untuk menyimpan energi dalam suatu medan listrik.
Kapasitor ada beberapa jenis yaitu :
<!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–><!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–> a. Kapasitor Biasa
<!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–><!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–> Lambangnya adalah
Kapasitor biasa berfungsi untuk :
1. Memkopling atau memperpanjang rangkaian
2. Mem-bypass atau memendekkan rangkaian.
Untuk menguji kelayakan kapasitor biasa ini,caranya yaitu:
“Hubungkan kapasitor biasa ke multimeter,bila jarum penunjuk multimeter diam berarti kapasitor masih berfungsi dengan baik.Namun bila jarum bergerak,maka berarti kapasitor tersebut sudah rusak”
b. Kapasitor Elektrolit
Untuk menguji kelayakan kapasitor elektrolit ini,caranya yaitu:
“Hubungkan
kapasitor elektrolit ke multimeter,bila jarum penunjuk multimeter
bergerak lalu kembali ke posisi awal (minimal 50 % dari jarak
semula),berarti kapasitor masih berfungsi dengan baik.Namun bila jarum
diam,maka berarti kapasitor tersebut sudah rusak”
Pada kapasitor arus DC tidak bisa masuk,Namun arus AC bisa.Semakin besar nilai kapitansi,maka nilai tegangan semakin kecil.
Rumus Kapasitor:
Q = C . V
C = Q / V
Dimana :
Q = Muatan ( Coulomb )
C = Kapasitor ( Farad )
V = Tegangan ( Volt )
Beberapa ukuran kapasitor yaitu :
Lambang
|
Ukuran
|
Keterangan
|
F
|
100
|
Farad
|
mF
|
10-3
|
Mili Farad
|
µF
|
10-6
|
Mikro Farad
|
nF
|
10-9
|
Nano Farad
|
pF
|
10-12
|
Piko Farad
|
Berikut tambahan tentang ukuran kapasitor :
1n0 = 1 nano
Bila tertulis 1n2,itu sama saja dengan 1,2 nF
Bila di kapasitor tertulis 100,itu berarti nilainya 100 pF
220 = 0,22 pF
3] Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang berguna untuk merubah arus AC menjadi DC.Dioda merupakan komponen aktif.Komponen aktif adalah sumber tegangan atau sumber arus yang mampu mensuplai energi ke jaringan.
Untuk mengukurnya,lihat polaritas.Kutub positif
dioda dihubungkan ke kabel negatif multimeter.Sedangkan kutub negatif
dioda dihubungkan dengan kabel positif multimeter.
4] Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal.Berikut gambar transistor.
Transistor mempunyai tiga kaki yaitu:
a. Basis (B),sebagai tempat untuk input.Terletak di tengah atau sedikit jauh dari emitor dan colektor
b. Emitor (E),Untuk memberikan arus yang dibutuhkan transistor.
c. Colektor (C),sebagai tempat untuk output.
Secara umumnya
basis,emitor,colektor berfungsi dalam pemberian catudaya terhadap
transistor,mengaktifkan transistor,dan mengatur arus yang masuk ke
transistor.
Nilai emitor lebih tinggi daripada colektor.
RBE > RBC
Transistor terbagi dua yaitu transistor NPN dan Transistor PNP
0 komentar:
Posting Komentar