Penemuan Pesawat Terbang



 PENEMUAN PESAWAT TERBANG OLEH ORVILLE WRIGHT 1871-1948 & WILBUR WRIGHT 1867-1912
ORVILLE & WILBUR RIGHT PENEMU pESAWAT TERBANG
ORVILLE & WILBUR RIGHT
Lantaran hasil karya kedua bersaudara ini saling berkaitan satu sama lain, mereka tercantum berbarengan dalam daftar urutan dan ihwal keduanya pun akan dipaparkan dalam satu nafas.
Wilbur Wright lahir tahun 1867 di kota Millville, Indiana. Orville Wright –adiknya– lahir tahun 1871 di kota Dayton, Ohio. Kedua anak laki ini duduk di perguruan tinggi tetapi tak satu pun memperoleh ijazah.
Keduanya punya bakat di bidang mekanika dan keduanya tertarik dengan masalah menerbangkan manusia ke udara. Di tahun 1892 mereka membuka toko, menjual, membetulkan, dan membuat sepeda. Usaha ini mendatangkan dana untuk melanjutkan niatnya: penyelidikan sektor aeronautik. Kakak-beradik ini asyik menekuni karya-karya peminat aeronautik lain seperti: Otto Lilienthal, Octave Chanute dan Samuel P. Langley. Di tahun 1899 mereka mulai bekerja ke arah penerbangan sendiri. Pada bulan Desember 1903, sesudah kerja keras selama empat tahun lebih sedikit, hasil usahanya berhasil dengan gemilang.
Orang mungkin heran kepada Wright bersaudara mampu menciptakan prestasi yang gagal dilakukan orang-orang lain. Ada beberapa sebab yang membuat mereka berhasil.
Pertama, dua kepala tentu lebih efektif dari satu kepala. Wright bersaudara senantiasa bekerja sama dan tunjang-menunjang dengan amat serasi dan sempurna. Kedua, mereka dengan cekatan mengambil keputusan bahwa mereka pertama mempelajari bagaimana cara terbang sebelum mencoba membuat pesawat. Sepintas lalu hal ini rasanya bertentangan menurut ukuran umum: bagaimana bisa belajar terbang jika belum ada pesawat terbang? Jawabnya adalah, Wright bersaudara belajar terbang dengan menggunakan pesawat peluncur. Mula-mula mereka mengamati cara kerja layang-layang, kemudian peluncur. Tahun berikutnya mereka membawa pesawat peluncur ukuran besar ke Kitty Hawk, di Carolina Utara, cukup untuk ditumpangi dan dapat mengangkat seorang manusia. Pesawat ini dicoba. Tampaknya hasilnya tidak terlalu menggembirakan.
Mereka membuat dan mencoba pesawat peluncur lengkap di tahun 1901 dan disusul dengan pembuatan tahun 1902. Pesawat peluncur ketiga ini merupakan gabungan dari pelbagai penemuan-penemuan penting mereka. Beberapa paten dasar, digunakan tahun 1903, berkaitan dengan pesawat peluncur itu ketimbang pesawat terbang pertama mereka. Mengenai pesawat peluncur ketiga itu mereka telah lebih dari seribu kali mengangkasa dengan berhasil. Kedua bersaudara Wright telah merupakan pilot pesawat peluncur terbaik dan paling berpengalaman di dunia sebelum mereka mulai membuat pesawat udara bermesin.
Pengalaman mengudara dengan pesawat peluncur merupakan inti sukses ketiga mereka yang amat penting. Banyak orang yang sebelumnya sudah pernah mencoba membuat pesawat punya kekhawatiran utama bagaimana hasil ciptaannya tinggal landas. Wright bersaudara dengan tepat menyadari bahwa masalah pokok adalah bagaimana mengawasi pesawat sesudah berada di udara. Karena itu, sebagian besar waktu dan perhatian mereka tumpahkan pada soal bagaimana mencapai kestabilan pesawat ketika sudah terbang. Mereka berhasil menciptakan tiga jenis alat pokok untuk mengawasi pesawat, dan inilah yang membuat mereka berhasil dalam peragaan.
Wright bersaudara juga memberi sumbangan penting dalam hal perancangan sayap. Mereka sadar, data-data sebelumnya yang sudah disiarkan, tidak bisa dijadikan pegangan. Karena itu mereka menciptakan sendiri lorong-lorong angin dan dicoba terhadap lebih dari dua ribu macam bentuk permukaan sayap.
Inti utama dari percobaan ini adalah, kedua bersaudara itu mampu membuat bagan sendiri, memaparkan tentang tekanan udara terhadap sayap tergantung pada bentuk sayap itu. Keterangan ini kemudian digunakan dalam tiap pembuatan sayap pesawat terbang.
Disamping semua hasil penemuan mereka, kedua bersaudara Wright ini tak bakal bisa sukses berhasil bilamana mereka tidak tampil pada saat yang tepat dalam sejarah. Percobaan penggunaan penerbangan dengan mesin pada paruh pertama abad ke-19 jelas cenderung ke arah gagal. Mesin uap jelas terlampau berat untuk penggunaan penerbangan. Pada saat kedua bersaudara Wright muncul, mesin pemroses pembakaran sudah diketemukan orang. Tetapi, mesin ini hanya untuk pemakaian secara umum, terlalu berat untuk digunakan dalam penerbangan pesawat.
Ketika tak ada satu pabrik pun yang sanggup merancang mesin yang cukup ringan, kedua bersaudara Wright (dengan bantuan seorang ahli mesin) merancang sendiri. Ini menunjukkan kegeniusan mereka karena walaupun dalam tempo relatif singkat toh mereka mampu merancang mesin yang lebih unggul dari hampir semua bikinan pabrik lain. Tambahan pula, Wright bersaudara merancang sendiri baling-baling. Salah satu yang mereka pergunakan di tahun 1903, 66% berhasil.
Picture.01
Penerbangan pertama dilakukan tanggal 17 Desember tahun 1903 di Kill Devil Hill dekat Kitty Hawk, Carolina Utara.
Masing-masing kedua bersaudara itu melakukan dua penerbangan pada hari itu. Penerbangan pertama, yang dilakukan Orville Wright berlangsung 12 detik dan mencapai jarak 120 kaki. Penerbangan terakhir, yang dilakukan Wilbur Wright, berlangsung 59 detik dan mencapai ketinggian 852 kaki. Pesawatnya yang mereka namakan Flyer I (kini terkenal dengan julukan Kitty Hawk) memakan ongkos pembuatan kurang dari 1000 dolar. Pesawat itu memiliki sayap sepanjang 40 kaki dan bobot sekitar 750 pon, berkekuatan mesin 12 tenaga kuda dengan berat cuma 170 pon. Pesawat asli itu kini tersimpan rapi di Museum Udara dan Ruang Angkasa Washington D.C.
Kendati ada lima saksi mata tatkala penerbangan pertama, relatif sedikit sekali diberitakan oleh koran-koran pada terbitan keesokan harinya (dan itu pun umumnya kurang cermat). Surat kabar kotanya sendiri di Dayton Ohio samasekali menganggap sepi usaha ini. Baru lima tahun sesudah itu dunia umum sadar bahwa penerbangan manusia betul-betul sudah bisa terlaksana.
Setelah penerbangan mereka di Kitty Hawk, Wright bersaudara kembali ke kota asalnya di Dayton. Di sana mereka merancang dan membuat pesawat kedua, Flyer II. Dengan pesawat yang kedua ini mereka melakukan 105 kali penerbangan di tahun 1904 tanpa menarik perhatian umum samasekali. Pesawat Flyer III yang sudah disempurnakan dan lebih praktis dibikin tahun 1905. Meski mereka banyak kali mengudara di dekat kota Dayton, banyak orang tetap tidak percaya bahwa yang namanya pesawat terbang sudah lahir di dunia. Di tahun 1906 –misalnya– koran The Herald Tribune edisi Paris menurunkan tulisan berjudul Flyer or Liars? (Penerbangan atau pengibulan?).
Di tahun 1908 akhirnya mereka menyapu bersih semua kebimbangan dan ketidakpercayaan umum. Wilbur Wright menerbangkan pesawatnya ke Perancis, bikin demonstrasi akrobatik di udara dan mengorganisir perusahaan untuk memasarkan hasil ciptaannya.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Orville Wright menyuguhkan pertunjukan serupa. Malangnya, pada tanggal 17 September 1908 pesawatnya jatuh terhempas. Inilah satu-satunya kecelakaan yang pernah dialami oleh mereka berdua. Seorang penumpang tewas, Orville patah kaki dan dua tulang iganya tetapi segera dapat sembuh.
Keberhasilan penerbangannya menggugah pemerintah Amerika Serikat menandatangani kontrak untuk membuat pesawat-pesawat buat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dan di tahun 1909 dengan anggaran belanja pemerintah ada pesanan seharga $30.000 buat keperluan Angkatan Udara.
Pernah ada sengketa hukum menyangkut hak paten antara Wright bersaudara dengan saingan-saingannya, tetapi di tahun 1914 tuntutan mereka itu ditolak pengadilan. Apa hendak dikata, di tahun 1912 Wilbur Wright terserang tipus dan meninggal dunia pada umur empat puluh lima tahun. Orville Wright yang pada tahun 1915 menjual saham-sahamnya ke suatu perusahaan, hidup sampai tahun 1948. Tak seorang pun dari dua bersaudara itu pernah kawin.
Kendati banyak penyelidikan di bidang ini yang mendahuluinya, tak syak lagi Wright bersaudaralah yang bisa dianggap sebagai cikal bakal penemuan pesawat terbang. Dalam hal penentuan urutan dalam daftar buku ini, yang jadi pegangan utama adalah terciptanya pesawat terbang punya arti kurang penting ketimbang penemuan mesin cetak ataupun tenaga uap yang keduanya telah membuat perombakan revolusioner peri kehidupan manusia. Namun, tak bisa dibantah penemuan pesawat terbang merupakan fenomena sejarah yang penting, baik dalam hal penggunaan untuk tujuan-tujuan damai maupun perang. Hanya dalam tempo puluhan tahun sesudah itu, pesawat terbang telah membuat dunia kita ini begitu ciut bahkan ruang angkasa pun rasanya bisa disentuh jari. Dan lebih jauh dari itu, penemuan pesawat terbang bermuatan manusia merupakan pemula dan pembuka jalan bagi penerbangan di angkasa luar.
Berabad lamanya terbang itu sudah menjadi impian manusia. Mereka kepingin melayang di langit dengan permadani terbang seperti dalam dongeng-dongeng Seribu Satu Malam, impian yang berada jauh dalam jangkauan. Si genius Wright bersaudaralah yang telah mewujudkan mimpi itu jadi kenyataan, betul-betul terbang dengan pesawat dan bukannya bersila di atas permadani dongeng sambil mengisap “hoga” yang tiga hasta panjangnya.
Sejarah Pesawat Terbang

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.
Prinsip dasar dari cara pesawat terbang untuk mengudara sama untuk semua pesawat, baik pesawat capung maupun pesawat super jumbo seperti Airbus A380.
Yang mempengaruhi pesawat unuk terbang adalah gaya – gaya aerodinamis yang mengenainya yaitu, gaya angkat (lift), gaya hambat (drag), gaya berat (grafitasi), dan gaya dorong (trust).


Gaya dorong pesawat kedepan didapat dari baling-baling yang berputar pada ujung pesawat (lihat gambar). Sedangkan gaya hambat merupakan pergesekan pesawat udara dengan angin. Karena pesawat udara mempunyai massa, maka gaya grafitasi akan membawa pesawat kebawah, untuk itulah gaya angkat diperlukan. Gaya angkat dihasilkan dari sayap pesawat udara.
Sayap pesawat udara ini yang memegang peranan kunci untuk mengkat badan pesawat. Penampang sayap ini biasanya disebut “aerofoil” Selama penerbangan udara mengalir ke atas dan bawah sayap. Udara yang megalir diatas sayap lebih cepat dari udara yang mengalir dibawah sayap, sehingga tekanan udara diatas pesawat lebih rendah.
Disaat yang bersamaan udara dibawah sayap dibelokan kebawah, sehingga terjadi gaya angkat (udara yang terdorong kebawah akan mendorong sayap keatas- gaya aksi reaksi).

Gaya dorong terhadap sayap dan tekanan udara yang rendah diatas sayap inilah yang di butuhkan untuk pesawat terbang di udara.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pesawat dapat terbang, diantaranya :

- Sayap 








- Airfoil
Sebuah pesawat memerlukan gaya angkat atau lift yang di butuhkan untuk terbang. Lift dihasilkan oleh permukaan suatu sayap (wing) yang berbentuk airfoil.
Pesawat: Bentuk penampang airfoil pada suatu sayap pesawat terbang



Gaya angkat terjadi karena adanya aliran udara yang melewati bagian atas dan bagian bawah di sekitar airfoil. Pada saat terbang, aliran udara yang melewati bagian atas airfoil akan memiliki kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan aliran udara yang melewati bagian bawah dari airfoil. Maka, pada permukaan bawah airfoil akan memiliki tekanan yang lebih besar daripada permukaan di atas. Perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah inilah yang menyebabkan terjadinya gaya angkat atau lift pada sayap pesawat. Oleh karena tekanan berpindah dari daerah yang bertekanan besar menuju ke daerah yang bertekanan kecil, maka tekanan pada bagian bawah airfoil akan bergerak menuju bagian atas airfoil sehingga tercipta gaya angkat pada sayap pesawat. Gaya angkat inilah yang membuat pesawat dapat terbang dan melayang bebas di udara.






Untuk bergerak ke depan (baik di darat maupun di udara), pesawat memerlukan daya dorong yang di hasilkan oleh tenaga penggerak atau yang biasa di sebut dengan mesin (engine). Daya dorong yang nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa di sebut dengan thrust.
Terdapat beberapa jenis engine dari pesawat, diantaranya :
-Piston Engine
-Turbojet Engine
-Turboporop Engine
-Turbofan Engine
-Turboshaft Engine

- Piston Engine
Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun di hubungkan dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling. Piston dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara dengan bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber). Pembakaran di dalam combustion chamber menghasilkan expansion gas panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik turun.
Pesawat: Piston Engine



Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan propeller sebagai tenaga pendorong untuk menghasulkan thrust. Bentuk penampang dari propeller itu sendiri sama seperti sayap, yaitu juga berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke depan. Pesawat dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan atau biasa di sebut dengan light aircraft. Pesawat ini mempunyai daya jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak terlalu tinggi.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama. Yaitu memanfaatkan energi pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara yang menghasilkan expansion gas yang terjadi di dalam ruang bakar cc (combustion chamber).

- Turbojet Engine
Dinamakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan turbin dalam membangkitkan tenaga, dan jet yang artinya semburan/pancaran. Yaitu semburan hasil pembakaran di dalam cc keluar menuju turbin dan memutar turbin, lalu turbin memutar compressor dan menggerakkan komponen engine lainnya.
Pesawat: Piston Engine




Prinsip kerja dari Turboprop engine sama dengan proses kerja dari turbojet engine. Yang membedakannya adalah terdapat propeller pada engine ini. Propeller terhubung dengan turbin dan compressor melalui shaft.
Pesawat: Cara Kerja Turboprop Engine




- Turbofan
Sama dengan turboprop, prinsip kerja turbofan sama dengan turbojet engine. Perbedaannya adalah pada turbofan engine terdapat fan di depan compressor. Fan berfungsi untuk menghisap udara masuk ke dalam compressor.
Pesawat: Cara Kerja Turboprop Engine





- Turboshaft Engine
Prinsip kerja dari turboshaft engine juga hampir sama deng an turbojet engine. Engine ini di gunakan pada helikopter. Pada turboshaft engine, terdapat shaft yang terhubung dengan turbin. Shaft ini menghubungkan ke main rotor atau baling-baling pada helikopter. Rotor pada helikopter mempunyai penampang berbentuk airfoil.
Pesawat: Turboshaft Engine




- Bidang Kendali (Flight Control Surface)
Untuk menggerakkan pesawat (berbelok, menukik, dan rolling atau berbalik), seorang pilot memerlukan bidang kendali atau control surface .
Primary control surface
Primary control surface atau bidang kendali utama adalah bidang kendali pesawat yang dapat mengatur pergerakan pesawat pada saat terbang di udara.
Aileron, elevator, dan rudder merupakan bidang kendali utama pada pesawat.
1). Aileron terletak pada sayap, digunakan pesawat pada saat melakukan rolling (berbalik) di udara dan pergerakannya berada pada sumbu longitudinal pesawat, aileron dikendalikan dengan menggunakan stick control yang berada pada cockpit.
2). Elevator terletak pada bagian ekor (empenage) atau bagian horizontal stabilizer, digunakan pesawat untuk melakukan piching (mengangguk) dan pergerakannya pada sumbu lateral pesawat, elevator di kendalikan dengan menggunakan stick control yang berada di ruangan cockpit.
3). Rudder terletak di pada bagian ekor tepatnya di bagian vertical stabilizer, di gunakan pesawat untuk melakukan yawing (berbelok) diudara dan pergerakannya pada sumbu vertical pesawat, rudder di kendalikan dengan menggunakan rudder pedal yang terletak pada ruang cockpit.
Pesawat: Spoiler untuk Bidang kendali pesawat dengan sumbu dan arah pergerakannya



Pesawat: Spoiler untuk Bidang kendali pesawat dengan sumbu dan arah pergerakannya SelectHide



Pesawat: Spoiler untuk Bidang kendali pesawat dengan sumbu dan arah pergerakannya


 

Komponen dan Piranti Elektronika



Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
 

   
A.Komponen Elektronika
Ada banyak sekali komponen yang dibutuhkan.Namun kita hanya akan membahas mengenai:
  1. Resistor
  2. Kapasitor
  3. Dioda
  4. Transistor

1] Resistor
a. Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke rangkaian.Selain itu,resistor juga berfungsi untuk mengatur komponen aktif.Pada resistor,arus AC tidak bisa masuk,sedangkan arus DC bisa.
Resistor disebut juga komponen pasif.Komponen pasif adalah komponen yang mengambil energi dari sumber dan akan mengubahnya ke bentuk lain atau menyimpannya dalam medan listrik / medan magnet.Contoh komponen pasif lainnya adalah kapasitor dan induktor.
Resistor atau hambatan r diukur dalam satuan Ohm ( disimbolkan dengan “ Ω “ ).Bila dihubungkan dengan tegangan v ( satuannya Volt ) dan kuat arus I ( satuannya Ampere ) mempunyai rumus sebagai berikut :
V = I . R
R = V / I
b. Mengukur Nilai Resistor
Ada dua cara untuk mengukur nilai resistor yaitu :
Menggunakan Aturan Kode Warna
Aturannya disebut juga aturan Cincin Newton.Sesuai nama penemunya yaitu Issac Newton.
Aturan ini akan dijabarkan melalui table berikut:
Nama Cincin
Cincin I
Cincin II
Cincin III
Cincin IV
Cincin IV
Angka ke-I
Angka ke-II
Angka ke-III
Pengali
Toleransi
Hitam
0
0
0
x 100

Coklat
1
1
1
x 101
+ 1 %
Merah
2
2
2
x 102
+ 2 %
Jingga
3
3
3
x 103

Kuning
4
4
4
x 104

Hijau
5
5
5
x 105

Biru
6
6
6
x 106

Ungu
7
7
7
x 107

Abu – Abu
8
8
8
x 108

Putih
9
9
9
x 109

Emas



x 10 -1
+ 5 %
Perak



x 10 -2
+ 10 %
Tanpa Warna




+ 20 %



Pada umumnya resistor berdasarkan cincin warna terbagi 2:
1. Resistor dengan 4 cincin
2. Resistor dengan 5 cincin
Ada aturan khususnya.Sesuai dengan tabel diatas,cincin I dan cincin II tetap dibaca sebagai mana mestinya.Namun Untuk cincin ke-III kita gunakan sebagai pengali dan cincin ke-IV sebagai toleransi.

Pembacaanya sesuai dengan tabel.
Contoh : “Tentukan nilai resistor dengan warna Merah Ungu Biru Emas
Penyelesaian :
Merah
Ungu
Biru
Emas
Hasil
2
7
x 106
+ 5 %


Mengukur Nilai Resistor dengan menggunakan alat pengukur
Pada laporan ini alat ukur yang akan digunakan adalah Multimeter atau Avometer
( Ampere,Volt,Ohm meter ).
Cara menggunakannya adalah :
Pastikan sakelar multimeter / avometer berada pada posisi Ohm ( Ω ).Ingat ! kabel merah di multimeter merupakan kutub positif.Sedangkan kabel hitam merupakan kutub negatif.Pastikan kalibrasi multimeter sudah tepat yaitu tepat di angka nol.Hubungkan kedua ujung resistor masing-masing ke satu kabel multimeter.Bacalah nilai yang ditunjukkan multimeter.

c. Hukum Ohm
Menurut hukum Ohm,ada tiga bentuk hubungan yang bisa terjadi pada resistor,yaitu:
  1. Hubungan Seri
  2. Hubungan Paralel
  3. Hubungan Campuran

  1. Hubungan Seri
Hubungan seri adalah hubungan beberapa resistor secara seri atau berderet.Tegangan yang dimiliki masing-masing berbeda-beda tergantung resistornya.
Pemasangan resistor secara seri mempunyai rumus:

Rt = R1 + R2 + R3 + ……..+ R

 
 

2. Hubungan Paralel
Hubungan paralel adalah hubungan beberapa resistor secara paralel.Tegangan yang dimiliki masing-masing resistor adalah sama namun arusnya berbeda tergantung resistornya.
Pemasangan resistor secara paralel mempunyai rumus :

1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ……..+ 1/Rn atau
Rt = R1 x R2 x R3 x ……..x Rn
R1 + R2 + R3 + ……..+Rn
3. Hubungan Campuran ( hubungan seri-paralel )
Hubungan campuran adalah hubungan beberapa buah resistor yang mempunyai rangkaian seri dan paralel.Cara menghitungnya yaitu dengan menggabungkan rumus hubungan seri dan hubungan paralel.
 
   



2] Kapasitor
Kapasitor adalah komponen rangkaian yang berfungsi untuk menyimpan energi dalam suatu medan listrik.
Kapasitor ada beberapa jenis yaitu :
<!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–><!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–> a. Kapasitor Biasa
<!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–><!–[if gte vml 1]><![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–> Lambangnya adalah
Kapasitor biasa berfungsi untuk :
1. Memkopling atau memperpanjang rangkaian
2. Mem-bypass atau memendekkan rangkaian.
Untuk menguji kelayakan kapasitor biasa ini,caranya yaitu:
“Hubungkan kapasitor biasa ke multimeter,bila jarum penunjuk multimeter diam berarti kapasitor masih berfungsi dengan baik.Namun bila jarum bergerak,maka berarti kapasitor tersebut sudah rusak”
b. Kapasitor Elektrolit

Untuk menguji kelayakan kapasitor elektrolit ini,caranya yaitu:
“Hubungkan kapasitor elektrolit ke multimeter,bila jarum penunjuk multimeter bergerak lalu kembali ke posisi awal (minimal 50 % dari jarak semula),berarti kapasitor masih berfungsi dengan baik.Namun bila jarum diam,maka berarti kapasitor tersebut sudah rusak”

Pada kapasitor arus DC tidak bisa masuk,Namun arus AC bisa.Semakin besar nilai kapitansi,maka nilai tegangan semakin kecil.
Rumus Kapasitor:
Q = C . V
C = Q / V
Dimana :
Q = Muatan ( Coulomb )
C = Kapasitor ( Farad )
V = Tegangan ( Volt )
Beberapa ukuran kapasitor yaitu :
Lambang
Ukuran
Keterangan
F
100
Farad
mF
10-3
Mili Farad
µF
10-6
Mikro Farad
nF
10-9
Nano Farad
pF
10-12
Piko Farad

Berikut tambahan tentang ukuran kapasitor :
1n0 = 1 nano
Bila tertulis 1n2,itu sama saja dengan 1,2 nF
Bila di kapasitor tertulis 100,itu berarti nilainya 100 pF
220 = 0,22 pF

3] Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang berguna untuk merubah arus AC menjadi DC.Dioda merupakan komponen aktif.Komponen aktif adalah sumber tegangan atau sumber arus yang mampu mensuplai energi ke jaringan.
Untuk mengukurnya,lihat polaritas.Kutub positif dioda dihubungkan ke kabel negatif multimeter.Sedangkan kutub negatif dioda dihubungkan dengan kabel positif multimeter.
4] Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal.Berikut gambar transistor.
Transistor mempunyai tiga kaki yaitu:
a. Basis (B),sebagai tempat untuk input.Terletak di tengah atau sedikit jauh dari emitor dan colektor
b. Emitor (E),Untuk memberikan arus yang dibutuhkan transistor.
c. Colektor (C),sebagai tempat untuk output.
Secara umumnya basis,emitor,colektor berfungsi dalam pemberian catudaya terhadap transistor,mengaktifkan transistor,dan mengatur arus yang masuk ke transistor.
Nilai emitor lebih tinggi daripada colektor.
RBE > RBC
Transistor terbagi dua yaitu transistor NPN dan Transistor PNP

 

Teknologi


http://4.bp.blogspot.com/-lwG2byKwwu0/TwKfDUgidGI/AAAAAAAAAq4/El18K8s8IeQ/s1600/teknologi1.jpg


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.